crossorigin="anonymous">
Ekonomi

Bahas Inovasi Pengelolaan Lingkungan, Kilang Dumai Terima Kunjungan Mahasiswa S3 UNRI

Redaksi Redaksi
Bahas Inovasi Pengelolaan Lingkungan, Kilang Dumai Terima Kunjungan Mahasiswa S3 UNRI

RIAUPEMBARUAN.COM??" PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Refinery Unit II Dumai (Kilang Dumai) menegaskan komitmennya dalam mendukung pendidikan tinggi dan pengelolaan lingkungan berkelanjutan melalui penerimaan kunjungan dari mahasiswa Program Doktor (S3) Ilmu Lingkungan Universitas Riau pada Jumat (9/5).

Kegiatan yang dilaksanakan di Gedung HSSE Demo Room ini merupakan bagian dari program pembelajaran lapangan yang bertujuan memperkuat pemahaman mahasiswa terhadap praktik pengelolaan lingkungan di sektor industri.

Selama kunjungan, para mahasiswa berdiskusi langsung dengan tim HSSE Kilang Dumai dan mendalami berbagai strategi perusahaan dalam mengelola pencemaran air, udara, serta limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).

“Kami menyambut baik kehadiran para mahasiswa doktoral yang diharapkan dapat memperkaya wawasan pengelolaan lingkungan industri. Kegiatan ini menjadi wujud dukungan kami terhadap pengembangan ilmu pengetahuan di Provinsi Riau dan memperkuat kolaborasi dengan Universitas Riau,” ujar Agustiawan selaku Area Manager Communication, Relations, & CSR PT KPI Kilang Dumai.

Manager HSSE PT KPI Kilang Dumai, Syahrial Okzani, menambahkan bahwa kunjungan ini merupakan yang pertama dari kalangan mahasiswa doktoral, sekaligus mempererat kolaborasi yang telah terjalin sebelumnya, salah satunya melalui program penanaman 7.800 mangrove di kawasan konservasi UNRI Purnama, Dumai bersama Pusat Studi Lingkungan Hidup UNRI dan tim Project Sumatera PT KPI.

“Kami merasa terhormat menerima kunjungan dari mahasiswa S3, khususnya dari Ilmu Lingkungan. Kami berharap kegiatan ini menjadi titik awal pengembangan kerja sama riset lanjutan, termasuk menjadikan kawasan Patra Seroja sebagai lokasi kajian disertasi,” ujarnya.

Syahrial juga menyampaikan bahwa penanaman 7.800 mangrove tersebut merupakan bagian dari komitmen perusahaan terhadap penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG), serta kontribusi dalam mendukung target Net Zero Emission (NZE) 2060 atau lebih cepat.

Pertemuan ini turut menjadi wadah pemaparan berbagai inisiatif strategis PT KPI Kilang Dumai dalam pengelolaan limbah operasional secara efisien, baik di area kilang maupun perkantoran. Seluruh pengelolaan dilakukan sesuai regulasi lingkungan yang ditetapkan oleh pemerintah pusat dan Pemerintah Kota Dumai, guna memastikan tidak adanya limbah yang mencemari lingkungan.

Dalam sesi diskusi, Feri Haldino dari Environment HSSE Kilang Dumai menjelaskan bahwa pengelolaan lingkungan secara konsisten terintegrasi dengan berbagai program inovatif, salah satunya adalah eco-innovation melalui pendekatan Lifecycle Analysis (LCA). Inisiatif ini merupakan bagian dari strategi berkelanjutan perusahaan.

Salah satu implementasi nyata dari program eco-innovation tersebut adalah upaya peningkatan efisiensi energi melalui re-engineering sistem burner tip pada Heater CDU 100H-2. Inisiatif ini bertujuan mendukung pencapaian target Net Zero Emission (NZE) dengan menurunkan konsumsi energi dan emisi karbon dari proses operasional kilang.

Berkat serangkaian inovasi dan efisiensi proses yang diterapkan, PT KPI Kilang Dumai berhasil mencatatkan penurunan sebesar 37% pada indikator Hotspot Global Warming Potential. Selain itu, perusahaan juga mencatat penghematan energi sebesar 3.534.750 Giga Joule (GJ) serta penurunan emisi gas rumah kaca hingga 174.684,46 ton CO?eq.

Efisiensi penggunaan air turut menjadi perhatian utama dalam operasional berkelanjutan. PT KPI Kilang Dumai berhasil menghemat air hingga 3.185.141 meter kubik serta menurunkan beban pencemar air sebesar 90,73 ton, memperkuat kontribusi perusahaan terhadap pelestarian lingkungan.

Mengukuhkan Komitmen terhadap Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan
Syahrial menambahkan, berkat konsistensi pelaksanaan program pengelolaan lingkungan, pada tahun 2024 Kilang Dumai berhasil meraih Penghargaan PROPER Emas pertamanya, sekaligus menjadi yang ketujuh kalinya diraih Kilang Sungai Pakning dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

“Alhamdulillah, tahun 2024 kami berhasil meraih PROPER Emas untuk Kilang Dumai dan mempertahankannya di Kilang Sungai Pakning. Ini menjadi bukti nyata bahwa pengelolaan lingkungan di RU II Dumai telah memenuhi standar tinggi, dan tentu saja, capaian ini akan terus kami tingkatkan,” ujarnya.

Capaian tersebut mempertegas bahwa PT KPI Kilang Dumai tidak hanya berfokus pada keandalan operasional untuk mendukung ketahanan energi nasional, namun juga pada kontribusi nyata terhadap lingkungan dan masyarakat melalui penerapan prinsip keberlanjutan di setiap lini operasionalnya.

Lebih lanjut, Syahrial mengungkapkan harapannya agar sinergi dengan Universitas Riau dapat terus diperkuat, khususnya dalam pengembangan riset dan kajian akademik di bidang pengelolaan lingkungan. Ia juga membuka kesempatan bagi mahasiswa untuk menjadikan kawasan Patra Seroja sebagai lokasi kajian ilmiah.

“Kami sangat terbuka untuk memfasilitasi kegiatan akademik yang mendukung pengelolaan lingkungan yang lebih baik. Semoga hasil kajian ini bisa memperkaya ilmu pengetahuan dan memberi kontribusi positif terhadap peningkatan kinerja lingkungan perusahaan,” tutupnya.

Apresiasi dari Universitas Riau
Koordinator Program Studi Ilmu Lingkungan Universitas Riau, Prof. Dr. Ir. Efriyeldi, M.Si, menyampaikan apresiasi atas keterbukaan PT KPI Kilang Dumai dalam mendukung proses pembelajaran mahasiswa.

Koordinator Program Studi Ilmu Lingkungan Universitas Riau, Prof. Dr. Ir. Efriyeldi, M.Si, menyampaikan apresiasinya atas keterbukaan PT KPI Kilang Dumai dalam menerima kunjungan rombongan mahasiswa program doktoral dalam mempelajari langsung pengelolaan lingkungan.

“Program Studi Ilmu Lingkungan merupakan program multidisiplin yang diikuti oleh mahasiswa dari berbagai latar belakang profesi. Karena itu, kami mengajak mereka langsung ke lapangan agar ilmu yang diperoleh di kelas bisa dikaji secara nyata,” ungkapnya.

Ia juga menyoroti pentingnya memperluas perspektif bahwa perusahaan juga memiliki peran dalam menjaga lingkungan melalui pengelolaan dampak secara bertanggung jawab.

“Setiap pembangunan tentu memiliki potensi dampak negatif, namun yang terpenting adalah bagaimana dampak tersebut dapat diminimalkan melalui inisiatif pengelolaan yang nyata, seperti yang dilakukan PT KPI yang berhasil meraih PROPER Emas,” pungkas Efriyeldi.

Sinergi antara dunia industri dan akademisi diharapkan dapat terus berkembang dalam rangka membangun SDM unggul serta memperkuat tata kelola lingkungan yang berkelanjutan, sejalan dengan prinsip Good Corporate Governance dan komitmen PT KPI terhadap penerapan ESG dalam seluruh kegiatan operasionalnya.*

Penulis: Redaksi

Editor: Rezi AP

Sumber: KPI RU II Dumai


Tag:KPI RU II DumaiPT PertaminaUniversitas Riau