RIAUPEMBARUAN.COM -Salah satu produk turunan minyak sawit ialah oleokimia, produk ini banyak digunakan untuk pembuatan sabun, deterjen, produk perawatan pribadi, kosmetik, hingga pelumas. Oleokimia dianggap lebih ramah lingkungan dibanding petrokimia yang berbasis minyak bumi.
Oleokimia merupakan produk yang mengacu pada bahan kimia berasal dari minyak dan lemak alami, baik yang berasal dari tumbuhan maupun hewan. Seringkali, karbon aktif digunakan untuk memurnikan (refine), menghilangkan warna (bleach), menghilangkan bau asam lemak (deodorized), bahan ini merupakan turunan dari minyak sawit.
Produk oleokimia bersifat biodegradable dan menunjukkan toksisitas rendah, sehingga dianggap lebih ramah lingkungan. Produk-produk ini juga dianggap lebih alami, hijau, organik, aman, terbarukan, dan dapat terurai secara hayati oleh para ilmuwan dan konsumen.
Dengan demikian, oleokimia adalah alternatif yang lebih hijau untuk petrokimia, yang diperoleh dari bahan bakar fosil yang dapat habis atau tidak terbarukan. Bahan baku utama yang digunakan untuk memproduksi oleokimia adalah minyak sawit, minyak inti sawit, dan minyak kelapa.
Bahan kimia oleo utama yang diproduksi di Asia Tenggara adalah asam lemak, gliserin, metil ester, dan alkohol lemak. Secara tradisional, oleokimia telah digunakan untuk aplikasi seperti surfaktan, perawatan pribadi, sabun dan deterjen, dan aditif makanan.
Namun, berbagai aplikasi baru oleokimia seperti bio-pelumas, biopolimer, dan biosurfaktan muncul sebagai pengganti produk berbasis minyak bumi yang menciptakan peluang pertumbuhan yang menarik.
Merujuk informasi dari Wikipedia, produk oleokimia muncul tatkala harga minyak bumi meningkat pada akhir 1970-an, kondisi ini mendorong para produsen beralih dari petrokimia ke oleokimia, karena minyak laurat nabati yang diolah dari minyak inti sawit lebih murah selain tentu saja ramah lingkungan.
Sejak saat itu, minyak inti sawit banyak digunakan dalam produksi deterjen dan barang perawatan pribadi seperti pasta gigi, sabun batang, krim mandi dan sampo.*
Penulis: Redaksi
Editor: Hendri Kuswoyo
Sumber: Info Sawit