RIAUPEMBURUAN.COM -Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu, menyerukan kepada pemerintah daerah, penegak hukum, dan korporasi untuk memberikan prioritas dalam pemasangan iklan mereka di perusahaan pers. Hal ini disampaikannya saat membuka workshop peliputan pemilu dan pilkada 2024 yang digelar Dewan Pers di salah satu hotel di Pekanbaru.
Ninik Rahayu menekankan pentingnya dukungan ini untuk memastikan keberlangsungan hidup perusahaan pers serta kemampuannya dalam menjalankan tugas jurnalistiknya dengan baik.
"Pemasangan iklan yang lebih besar di media pers akan membantu memperkuat ekonomi perusahaan pers, sehingga mereka dapat terus memberikan kontribusi yang berarti dalam penyampaian informasi kepada masyarakat," ujarnya.
Workshop peliputan pemilu dan pilkada ini merupakan bagian dari program kerja Dewan Pers yang dilaksanakan di seluruh Indonesia. Peserta workshop terdiri dari perwakilan Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) para ahli pers, serta pimpinan redaksi media baik online maupun cetak.
Dalam workshop tersebut, peserta tidak hanya mendapatkan pengetahuan tentang teknik peliputan pemilu, tetapi juga diajak untuk mempraktikkan pembuatan rencana liputan seputar pemilu. Peserta dibagi dalam lima kelompok dan masing-masing kelompok mengangkat topik yang berbeda. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas liputan media massa dalam menghadapi pemilu dan pilkada yang semakin dekat.
Ninik Rahayu juga menekankan pentingnya peran media dalam menyuarakan aspirasi masyarakat dan menjaga integritas demokrasi.
"Media massa memiliki peran yang sangat strategis dalam proses demokrasi, sehingga diperlukan dukungan semua pihak untuk memastikan kemerdekaan dan keberlanjutan mereka," tambahnya.
Selain itu, Ninik Rahayu juga mengajak seluruh pihak terkait untuk bersama-sama menjaga keberlangsungan hidup pers di tengah tantangan dan dinamika yang ada. "Kita perlu bersama-sama memperjuangkan keberadaan pers yang bebas, independen, dan bertanggung jawab," tutupnya.*
Penulis: Redaksi
Editor: Rezi AP
Redaksi
