RIAUPEMBARUAN.COM - Bupati Siak Alfedrimenyambut baik dan berterimakasih atas dukungan dariPT RAPPdalam mengatasi Kebakaran Hutan dan Lahan (karhutla) dan percepatan penurunan angka Stunting di wilayah Kabupaten Siak.
”Kami atas nama pemerintah daerah Kabupaten Siak menyambut baik dan mengapresiasi yang telah memberikan penghargaan melalui, kebijakan yang telah di programkan manajemenPT RAPPatau April Group yaitu desa bebas api. Termasuk juga dukungan dalam menantu menurunkan angkastunting," ujar Bupati Alfedri, usai acara Penandatanganan MoU Program Desa Bebas Api (Fire Free Village Program) dan Mou percepatan penurunan angka Stunting bersamaPT RAPP, berlangsung di Ruang Rapat Raja Indra Pahlawan, Kantor Bupati Siak, Kamis (23/6/2022).
Bupati Alfedri juga menyampaikan penangganan masalahstuntingtidak bisa di selesaikan sendiri, melainkan butuh kolaborasi semua pihak termasuk dengan swasta.
"Kolaborasi pemerintah dan pihak terkait, khususnya swasta, perguruan tinggi dan para ahli, jadi kunci guna memastikan generasi masa depan mendapatkan nutrisi yang baik. Nah RAPP telah merealisasikan melalui, yayasan Bakti Tanoto. ini bagian dari pada konsep Etaining atau (abcg) Akademik, bisnis (perusahaan) comenity (masyarakat) dan Government (pemerintah) termasuk media. Ini termasuk cara paling efektif untuk menyelesaikan persoalan akselarasi tujuan dan sasaran pembangunan," paparnya.
Termasuk pencegahan Karhutla di kabupaten Siak berkat kerjasam semua pihak, kata dia. pemerintah, masyarakat peduli api (MPA), swasta termasuk TNI dan Polri.
”Kalau pak Mulia tadi gunakan data lama, tahun 2021 Alhamdulillah tahun 2022 sampai bulan juni ini, hanya 17 hektar. Mudah-mudahan tidak bertambah lagi. Kalau kita betul-betul peduli dan sadar akan dampak yang ditimbulkan Karhutla. Kita tidak boleh lalai, karena Karhutla 99,9 akibat ulah manusia," jelasnya.
”Kami juga mengapresasi RAPP yang telah memprogramkan desa bebas api ini. Jika 5 tahun tak ada kebakaran hutan dan lahan di kampungnya, itu diberikan penghargaan berupa uang sebesar Rp50 juta per kampung. Apa lagi kalau bisa menjaga tata kelola air dan kelembaban gambut dengan cara sekat kanal itu bisa mencegah karhutla," paparnya.
Ia juga menambahkan apa yang di programkanPT RAPPitu sejalan dengan kebijakan di Kabupaten Siak ini, Siak kabupaten hijau atau 'Siakhijau' adalah kearifan lokal yang dulu di canangkan oleh Menteri KLHK di Kota Siak tahun 2016 bertepatan dengan hari ingkungan hidup sedunia.
"Tahun 2021 kemarin kita tingkatkan regulasinya, menjadi peraturan daerah. Kita juga sudah berkolaborasi bersama CSO ada 21 NGO nasional dan Internasional yang tergabung ke dalam Sudagho Siak. Kita juga sudah menyiapkan peta jalan, tentu ini mitigasi terhadap karhutla 2014 silam,” ucapnya.
DirekturPT RAPP,Mulia Naulimenyampaikan pihanya memiliki komitmen yang tinggi terhadap Karhutla untuk kata dia, pihanya memiliki program desa bebas api. Yang bertujuan ingin meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap karhutla.
Di samping itu pihaknya, akan melakukan MoU terkait percepatan penurunan angka Stunting di wilayah kabupaten Siak.
Mengingat kompleksitas masalahstuntingdi daerah, dibutuhkan sinergi semua pihak untuk mengatasistunting.
”Kita hari ini teken dua MoU pertama program desa bebas api dengan Kampung Teluk Lanus, yang mempertahankan 5 tahun bebas api, kita beri bantuan Rp 50 juta dan mengapresiasi kampung Olak, Lubuk Jering dan Dayun aktif terhadap penaggulangan karhutla kedua upaya kita menurunkan angkastunting," pungkasnya.*
Penulis: Redaksi
Editor: Rezi AP
Sumber: Diskominfo Siak