RIAUPEMBARUAN.COM - Sekretaris Daerah Provinsi Riau Syahrial Abdi menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor dalam percepatan penurunan stunting di daerah. Ia menekankan bahwa seluruh pemangku kepentingan, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, harus memperkuat koordinasi agar program penanganan stunting berjalan efektif dan terarah.
"Keberhasilan tidak dapat dicapai oleh satu instansi. Ini merupakan tanggung jawab bersama lintas sektor. Kehadiran para bapak dan ibu hebat dari berbagai OPD, TP PKK provinsi dan kabupaten/kota hari ini menunjukkan semangat kita untuk berpadu, berdiri bersama mewujudkan penurunan stunting di Riau,” ujar Syahrial saat membuka Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting bersama pemerintah kabupaten/kota se-Riau di Hotel Furaya, Selasa (4/11/2025).
Syahrial menjelaskan, seluruh perangkat daerah harus bergerak serentak dan terkoordinasi. Rakor ini bertujuan menyatukan persepsi antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota agar pelaksanaan program penurunan stunting lebih terarah, terukur, dan terintegrasi.
"Tujuan kedua, untuk menetapkan langkah percepatan sesuai target RPJMD, yaitu menurunkan prevalensi stunting di Riau dari 20,1 persen pada 2024 menjadi 13 persen pada 2029, atau turun sebesar 7,1 poin dalam lima tahun ke depan,” ungkapnya.
Selain itu, ia juga mendorong efektivitas kerja lintas sektor, agar seluruh OPD, TP PKK, BKKBN, dan instansi terkait berkolaborasi dengan fokus utama pada 1.000 hari pertama kehidupan anak, yang merupakan periode emas pencegahan stunting.
Sekda mengingatkan bahwa setiap pemimpin daerah harus memiliki tanggung jawab moral untuk memperjuangkan masa depan generasi muda Riau.
"Di balik angka prevalensi stunting ada masa depan anak-anak Riau yang kita perjuangkan bersama. Tidak boleh ada lagi anak Riau yang tumbuh terhambat karena kekurangan gizi,” tegasnya.*
Penulis: Redaksi
Editor: Hendri Koeswoyo
Redaksi
