crossorigin="anonymous">
Maritim

Bukti Baru Muncul: PT Agro Murni Diduga Buang Limbah, Parit Ditutup Usai Direkam

Redaksi Redaksi
Bukti Baru Muncul: PT Agro Murni Diduga Buang Limbah, Parit Ditutup Usai Direkam

RIAUPEMBARUAN.COM -Polemik PT Agro Murni belum juga mereda. Setelah sebelumnya dipersoalkan terkait legalitas pengerukan kolam dermaga, perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA), kembali menjadi sorotan tajam menyusul dugaan serius soal pembuangan limbah cair ke laut.

Tim investigasi media riaupembaruan.com ini berhasil mengungkap rekaman visual yang menunjukkan aliran cairan berwarna orange mencurigakan, mengalir dalam saluran parit. Lokasi kejadian berada di kawasan industri yang berbatasan langsung dengan bibir laut, diduga kuat sebagai fasilitas saluran pembuangan milik PT Agro Murni.

Limbah Mengalir, Lokasi Berubah Usai Dipertanyakan

Dalam video berdurasi pendek yang didokumentasikan media, tampak aliran cairan orange mengalir deras melalui saluran parit menuju laut. Tak lama setelah media mulai menelusuri lokasi dan mengajukan pertanyaan ke pihak sekitar, kondisi lapangan berubah drastis.

Parit tempat aliran tersebut mengalir mendadak ditutup. Bagian atas ditimbun tanah dan puing-puing, seolah ingin mengaburkan keberadaan saluran limbah tersebut.Dugaan kuat muncul bahwa penutupan itu dilakukan secara tergesa-gesa setelah aktifitas diketahui media.

Seorang warga sekitar yang enggan disebutkan namanya mengatakan, “Semalam masih mengalir, bang. Tapi tadi pagi sudah ditimbun. Cepat sekali mereka tutup.”

Manajemen Bungkam, “Harus Lapor ke Pimpinan"

Upaya konfirmasi dilakukan ke pihak perusahaan. Namun, hingga berita ini diterbitkan, PT Agro Murni belum memberikan pernyataan resmi. Perwakilan manajemen, Canly Rambe, hanya menjawab telpon sambungan WhatsApp.

“Gak bisa saya jawab bang, harus saya laporkan ke pimpinan dulu, biar tidak kejadian pemberitaan sebelumnya,” ucap Canly, beberapa waktu lalu.*

Penulis: Redaksi

Editor: Rezi AP


Tag:DPRD DumaiKSOP DumaiLimbah Agro MurniLimbah PabrikPT Agro MurniPengerukanReklamasi