crossorigin="anonymous">
Tajuk Rencana

Demi Tugas Negara, Kebanggaan Keluarga Wajib Dikesampingkan

Redaksi Redaksi
Demi Tugas Negara, Kebanggaan Keluarga Wajib Dikesampingkan
Istimewa
Pelda Muslim saat ini masih bertugas di Kodim 0320 Kota Dumai.

Tentara Nasional Indonesia (TNI) bertujuan merefleksikan niat, tekad dan semangat patriotik dan profesionalisme prajurit TNI untuk selalu berbuat dan berkarya lebih baik, lebih berkualitas dan lebih berkapasitas dalam bingkai NKRI.

Lahirnya TNI adalah dari rakyat, berjuang untuk rakyat, dan selamanya untuk rakyat. Bagi TNI, sikap patriotik sejati dan peningkatan profesionalisme serta keberadaannya dicintai rakyat adalah kunci kekuatan TNI dalam menyelesaikan setiap tugas yang diberikan negara.

Dengan kebersamaan dan kemanunggalan TNI dan rakyat, dapat diyakini akan menjadi daya tangkal yang maha dahsyat guna menegakkan kedaulatan dan mempertahankan keutuhan wilayah NKRI serta mewujudkan Indonesia berdaulat, mandiri dan berkepribadian.

Salah seorang pemuda Indonesia berdarah Sumatera Barat, sebut saja Muslim saat itu mengikuti Pendidikan Dasar Militer di Sekolah Calon Tamtama dan kemudian lulus dengan pangkat Prajurit Dua (Prada) Batalyon Infanteri 131/Braja Sakti atau Yonif 131/BRS berkedudukan di Payakumbuh adalah salah satu Batalyon infanteri dibawah komando Korem 032/Wirabraja.

Tahun 1986 tugas pertama sebagai TNI dan Prada Muslim diutus ke Provinsi Timor Timur atau Timtim (sekarang Timor Leste) terdapat kelompok bersenjata Fretilin (Front Revolusioner Independen Timor Timur). Fretelin adalah sebuah organisasi yang bergerak untuk menjadikan Timtim sebagai sebuah negara merdeka yang berhaluan komunis.

Belum menikah saat itu dan Prada Muslim mengaku dihantui ketakutan, ternyata prajurit TNI harus berani mati di medan perang. Sebagai prajurit biasa, tidak mungkin mengelak untuk berperang. Demi mengabdi bagi negara dia terpaksa meninggalkan kampung halaman dan harus siap dengan segala risiko.

Prada Muslim sadar tugas diembannya adalah salah satu ujung tombak negara yang harus mempertahankan Timtim agar tidak jatuh ke tangan Fretilin namun tetap saja beliau tidak bisa melawan ketakutannya. Akhirnya sebelum berangkat berperang pada tahun 1988 hingga 1989 sebagai anggota regu penembak senapan.

Dalam operasi Seroja di Timor Timur selalu siaga dalam kondisi apapun, keluarga ditinggalkan di kampung halaman untuk membela negara. Operasi pertama ini menjadi pengalaman tersendiri bagi Prada Muslim dimana Komandan regu tewas saat kontak senjata dengan musuh, Alm Sertu Wagiman meninggal di tempat.

"Perang pertama saat bertugas di Timor Timur terus teringat hingga kini, perang bersama musuh Komandan regu gugur dalam perjuangan dan pihak lawan 3 orang tewas. Regu kita dikembalikan ke Batalyon," jelas Muslim.

Lanjutnya, tahun 1990 hingga 1991 kurang lebih 1 tahun setengah berangkat untuk operasi Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di Aceh Timur. Saat itu kejadian Pos Komando Taktis diserang musuh, hingga terjadi korban luka-luka.

"Setelah kejadian pos komando diserang musuh, kita melalui kelompok regu menyusun strategi dan melakukan operasi serangan fajar di hutan tempat persembunyian musuh dan 4 orang GAM Tewas saat itu," ungkapnya.

Tidak sampai disitu tahun 1992 hingga 1993 dilanjutkan operasi GAM di Aceh Utara, pihaknya terus kontak senjata dan saat itu juga 1 orang GAM tewas dan regu dikembalikan lagi di Batalyon dan berlajut tahun 1993 hingga 1994 masih mempertahankan Timor Timur dimana Panglima Timor-Timur tertangkap oleh tim Gabungan antara Batalyon 131/BRS bersama Kopassus dan lansung disidang.

"Usai operasi itu pada tahun 1996 mengikuti sekolah Secaba Pematang Siantar selama 4 bulan dan dikembalikan ke Batalyon. Pada tahun 1998 dipindah tugaskan di Kodim 0303 Bengkalis menjabat sebagai Bintara Intelejen mencakup wilayah 4 kabupaten 1 Kota," jelasnya.

Tanggal 30 Agustus 1999, saat pemerintahan dipegang oleh Bapak Presiden B.J. Habibie diadakanlah referendum yaitu jajak pendapat bagi warga Timor Timur untuk memilih merdeka atau masih tetap menjadi bagian dari Indonesia.

Hasilnya sebagian besar rakyat Timor Timur memilih menjadi negara berdaulat dan terpisah dari Indonesia. Demikian secara singkat latar belakang terjadinya agresi militer TNI di tanah Timor Timur.

Beberapa tahun mengabdi di Kodim 0303 Bengkalis Prada Muslim melepas masa lajang pada tahun 2000 menikah dan dapat amanah untuk menjalankan tugas inteljen, bertugas untuk situasi alam, penduduk, Sosial, Budaya, Ideologi Pancasila, Pertahanan Keamanan Negara.

"HUT ke 72 ini merupakan wujud nyata tentang kepedulian hari lahir Tentara Nasional Indonesia dengan Harapan TNI Harus Solid kompak, dan taat kepada panglima tertinggi," tutup prajurit TNI telah berpangkat Pembatu Letnan Dua (Pelda) Muslim dan masih bertugas dan mengabdi di Kodim 0303 Bengkalis dan kini menjadi Kodim 0320 Kota Dumai.

Penulis: Rezi Andika Putra

Penulis: Redaksi


Tag:Dandim 0320 DumaiDandim 0320/DumaiHUT TNI Ke 72Kodim 0320 Dumai